Sabtu, 08 Maret 2014

panduan menghadapi UN


"6 Tips Menghadapi Ujian Nasional"
1. Menjaga kesehatanTentunya hal pertama adalah menjaga kondisi badan. Bagaimana mau belajar jika badan kita sakit. Kesehatan itu mahal sob, coba bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika kita berobat kedokter, atau berapa kerugian yang ditimbulkan jika anda sakit pada saat UN dan tidak bisa ikut UN,, masa depan yang akan jadi taruhannya. So. mulai sekarang jagalah kesehatan kamu, bisa dengan berolah raga secara teratur, lari pagi setelah sholat shubu atau yang lainnya terserah anda.
 
2. Persiapan Awal yang Matang
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
3. Tetap tenang dan percaya Diri
Yakinkan pada diri kamu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik. Karena percaya diri merupakan poin penting dari salah satu kesiapan dalam ujian nasional. Tanpa adanya kepercayaan diri terkadang otak kita bisa blank hilang konsentrasi. Caranya bisa dengan duduk yang tenang, santai, rileks.
 
4. Baca, Cermati lalu Pahami baru mengerjakan soal
Tips Menghadapi Ujian Nasional yang ini sangat penting, Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
5. Hati-hari dalam mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK)
Dalam mengisi Lembar Jawab Komputer (LJK) sebaiknya hati-hati, jangan sampai basah, terlipat dan selalu menjaga LJK dari minyak, jika hal ini terjadi yang ditakutkan adalah tidak mesin scanner tidak dapat mendeteksi jawaban anda. Tentunya hal ini sangat fatal.
 
5. Sisihkan 10% waktu untuk memeriksa ulang jawaban.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
 
6. Awali dan Akhiri dengan berdoa
Sebelum kita mulai mengerjakan dan sesudah mengerjakan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar diberikan hasil yang baik. Kita hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan. Tuhan senantiasa akan melihat kesungguhan usaha kita. Tuhan pun akan melihat kesungguhan hambaNya untuk melakukan suatu usaha jika hambaNya mengiringi usahanya tersebut dengan berdoa.

Jumat, 07 Maret 2014

Karya tulis


Berlibur ke Bengkalis

Pada hari libur saya dan keluarga pergi ke Bengkalis untuk menemani ayah mengantar sejumlah tugas ke kantor pusat yang ada di Bengkalis. Saya dan keluarga berangkat sekitar jam 04.00 subuh.

Kami berangkat menggunakan mobil yang ayah rental dari temannya. Saya dan keluarga pergi melewati jalur darat dan jalur laut.

Dalam perjalanan saya merasa senang dan bergembira sekali. Suasana dalam perjalanan saat itu indah dan damai. Burung-burung berkicau merdu di pagi hari. Setelah beberapa jam kemudian,kami sampai di tempat tujuan pertama yaitu pergi kekantor untuk menyelesaikan tugas ayah.

Selanjutnya,kami pergi ke sebuah pantai,yaitu pantai selat baru,disana saya dan adek bermain air pantai,dan mencari kerang-kerang kecil. Pemandangan di pantai sangat indah,tetapi kami hanya sebentar berada di pantai tersebut,karna kami selanjutnya pergi mengisi perut yang kosong,yaitu di sebuah rumah makan. Dan berhenti sebentar di masjid untuk melaksanakan solat zuhur.

Sore harinya,kami mancari tempat penginapan di salah satu hotel. Sesampainya di hotel,kami beristirahat beberapa jam untuk melepaskan lelah. Setelah itu kami mandi dan bersiap siap untuk solat magrib.

Pada malam harinya,kami berkeliling kota bengkalis,melihat-lihat pasar malam. Setelah itu kami mencari rumah makan untuk makan malam,dan melanjutkan perjalanan mengelilingi kota bengkalis. Setelah pukul sepuluh malam,kami kembali ketempat penginapan dan istirahat,karna besok siang,kami harus pulang.

Ketika pagi datang,kami sibuk membereskan perlengkapan-perlengkapan yang akan di bawa pulang ke Duri. Setelah itu,kami sarapan terlebih dahulu,dan pergi membeli oleh-oleh.

 Pukul 11.00 Wib,kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Alangkah kesalnya ketika menunggu antrian panjang ketika akan menyebrang laut. Antrian itu disebabkan karna penumpang kapal melebihi batas. Akhirnya kami menunggu sampai azan magrib berkumandang.  Dan akhirnya kami sampai dirumah,ketika jam 04.00 subuh. Perjalanan kali ini,sungguh melelahkan.
~Selesai~
 
lompat jauh

1. Keterangan ukuran lapangan
- Panjang bak lompat 9 m
- Lebar bak lompat = 2,75 m
- Lebar lintasan awalan = 1,22 m
- Lebar papan tumpu = 20 m
- Panjang papan tumpu = 1,22 m
- Bak lompat diisi dengan pasir
2. Macam macam gaya dalam lompat jauh
- Gaya jongkok
- Gaya berjalan di udara (walking in the air)
- Gaya menggantung (snapper)
3. Hal hal yang perlu diperhatikan untuk meraih hasil maksimal
- Jarak awalan 30-40 dan dilakukan secepat cepatnya
- Menggunakan kaki yang kuat untuk melakukan tolakan.
- Diusahakan melayang selama mungkin
- Waktu mendarat jangan sampai jatuh ke belakang
4. Diskualifikasi
- Dipanggil 3 menit belum melompat
- Menumpu dengan 2 kaki
- Kembali ke arah awalan, setelah melompat
- Mendarat luar bak lompat
5. Yuri mengangkat bendera merah apabila pelompat gagal atau diskualifikasi
6. Yuri mengangkat bendera putih jika lompatan benar.
Lompat jauh termasuk dalam salah satu cabang atletik untuk nomor lompat. Lompat jauh ini adalah olahraga yang menggabungkan kecepatan (speed), kekuatan (stenght), kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance), dan ketepatan (acuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan sejauh-jauhnya. Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi atletik lompat jauh bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karena itu, di samping memiliki kemampuan sprint yang baik juga harus didukung dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Dalam lompat jauh, ada beberapa gaya yang biasa diperagakan para pelompat, di antaranya gaya jongkok, gaya menggantung atau gaya lenting, dan gaya jalan di udara. Dalam hal melakukan teknik lompat jauh, seperti awalan, menumpu, melayang, dan mendarat, ketiga gaya ini pada prinsipnya sama saja. Namun, perbedaan dari ketiga gaya ini dapat dilihat dari kondisi sikap tubuh pelompat pada saat melayang di udara.
Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh telah dikenal selama lebih dari 2800 tahun dan merupakan salah satu even asli dalam Olimpiade pada masa Yunani Kuno. Lompat jauh ini satu-satunya even lompat yang dilombakan dalam Olimpiade Kuno. Semua even dalam Olimpiade, pada awalnya dimaksudkan sebagai bentuk latihan perang. Munculnya olahraga lompat jauh ini dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit dalam melompati rintangan yang berbeda, seperti parit atau jurang.
Awalnya, dalam even ini para pelompat hanya diperkenankan menggunakan start lari pendek. Selain itu, pelompat juga diharuskan berlari sambil membawa beban di kedua tangannya. Beban yang dimaksud dikenal dengan nama halteres. Lompat jauh sudah menjadi bagian dalam ajang kompetisi dunia sejak Olimpiade Modern pada 1896 di Athena, Yunani.
Arena Lompat Jauh
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh pelompat. Panjang lintasan hingga papan tumpuan umumnya 45 meter dan lebar lintasan 1,22 m. Sementara, papan lompatan memiliki panjang 1,22 m dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm. Jarak papan tumpuan pada bak lompat adalah 1 m. Bak lompat yang digunakan dalam lompat jauh sepanjang 9 m dengan lebar 2,95 m. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 m antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan.
Teknik Lompat Jauh
Teknik Awalan
Awalan atau ancang-ancang dilakukan untuk mendapat kecepatan yang tinggi pada waktu akan melompat. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berakselerasi dengan kecepatanya. Teknik ini harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.
Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Dalam teknik ini pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki yang terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.
Sewaktu menumpu, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan harus kuat, cepat, dan aktif. Keseimbangan badan juga harus diperhatikan agar tidak goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan badan.
Teknik Melayang
Gerakan melayang dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Pada saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu keseimbangan. Teknik melayang dapat dilakukan dengan sikap jongkok atau sikap bergantung. Dalam sikap jongkok, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, disusul oleh kaki tumpu. Kemudian sebelum mendarat, kedua kaki dibawa ke arah depan.
Sementara dalam sikap bergantung, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkan ke atas.
Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, pelompat harus berupaya mendatat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga, badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang bisa berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.
Bagaimana Cara Pemanasan dan Pendinginan Sebelum dan Sesudah Lari  

Pemanasan yang baik akan melebarkan pembuluh darah kita, memastikan bahwa otot kita disuplai oksigen dengan baik. Pemanasan juga akan meningkatkan suhu otot-otot kita untuk fleksibilitas dan efisiensi yang optimal. Dengan perlahan-lahan meningkatkan denyut jantung, pemanasan juga membantu meminimalkan tekanan pada jantung ketika kita mulai lari.
Sama pentingnya dengan pemanasan, pendinginan akan menjaga darah terus mengalir ke seluruh tubuh. Menghentikan kegiatan dengan tiba-tiba dapat menyebabkan pusing karena denyut jantung dan tekanan darah turun dengan cepat. Menurunkan intensitas gerakan secara perlahan-lahan memungkinkan denyut jantung dan tekanan darah untuk turun secara bertahap.
Pemanasan sebelum lari:
  1. Waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan adalah 5-10 menit
  2. Hindari meregangkan otot yang masih dingin. Jadi jangan mulai dengan peregangan.
  3. Awali dengan latihan aerobic ringan untuk mengendurkan dan memanaskan otot2.
  4. Lakukan 5-10 menit jalan cepat, jogging pelan, atau bersepeda di atas sepeda statis.
  5. Pastikan kita tidak terburu2 dalam melakukan pemanasan ini.
  6. Dan kita sudah bisa mulai berlari. Ingat, jangan langsung balapan, mulailah dengan jogging pelan dan secara berangsur-angsur tingkatkan kecepatan.
Pendinginan setelah lari:
  1. Setelah selesai berlari, lakukan pendinginan dengan cara berjalan atau jogging pelan selama 5-10 menit.
  2. Setelah itu lakukan peregangan otot. Jangan tunggu sampai tubuh kita sudah dingin untuk melakukan peregangan.
  3. Regangkan otot-otot punggung bagian bawah, leher, betis, paha bagian depan (quadriceps) dan belakang (hamstrings), serta selangkangan.
  4. 4. Lakukan peregangan statis atau gerakan misile (berputar pelan). Jangan pernah melakukan gerakan bouncing (memantul-mantul).
  5. Tahan tiap gerakan peregangan selama 15-30 detik
  6. Lakukan setiap gerakan peregangan satu hingga tiga kali.
  7. Peregangan seharusnya bukanlah gerakan yang menyakitkan. Jangan paksa otot meregang hingga terasa sakit. Jika terasa sakit, segera hentikan peregangan tersebut.
Sumber: diterjemahkan secara bebas dengan penambahan seperlunya dari running.about.com
Olahraga Bisa Jadi Sumber Ekonomi Bagi Pemerintah dan Masyarakat 
 
JAYAPURA—Olahraga sebenarnya bisa menjadi sumber ekonomi, sumber pendapatan bahkan sumber devisa bagi pemerintah maupun masyarakat, sehingga masing-masing pelakunya termotivasi untuk menekuni dan mengembangkannya.
Demikian disampaikan Ketua Harian KONI Kota Jayapura M.H. Thamrin Sagala, S.H., M.M., ketika dikonfirmasi Bintang Papua di Kantor Sekretariat KONI Kota Jayapura, GOR Waringin, Kotaraja, Selasa (28/1). Dikatakan Sagala, pihaknya menyampaikan apresiasi dan dukungan sepenuh-penuhnya terkait rencana pertarungan juara dunia perebutan gelar lowong kelas terbang yunior 49 kg versi International Bowhunting Organization (IBO) Muhammad Rachman vs Thongthailek Sor Tanapinyodari Thailand di GOR Waringin, Kotaraja, Jayapura pada 21 Februari 2014 mendatang.
Karena itu, tandas Sagala, pihaknya mengharapkan pelaksanaan kejuaraan tinju dunia di Jayapura ini mampu memberikan suatu dorongan bagi atlet-atlet tinju mungkin juga cabang olahraga yang lain bahwa sebenarnya olahraga bisa menjadi sesuatu sumber ekonomi, sumber pendapatan bisa juga menjadi sesuatu devisa, asalkan masing-masing pelakunya termotivasi untuk menekuni dan mengembangkannya.

“Saya memberikan apresiasi, karena kejuaraan dunia tinju di Jayapura ini merupakan sesuatu pengungkit dalam keprihatinan penurunan prestasi pelbagai cabang olahraga yang terjadi di Papua,” ujar Sagala.
Dikatakan Sagala, di dunia ini tidak ada suatu juara tanpa adanya suatu latihan yang efektif. Tidak ada seorang juara tanpa adanya suatu manajemen yang baik. Tidak ada seorang juara tanpa adanya sesuatu rutinitas berlatih.
“Andaikan suatu tim menjadi juara dipertanyakan dari mana asal juara itu. Sewa atlet ka apa. Ini kalau yang terjadi semacam ini tak akan menolong suatu daerah untuk menjadi juara,” kata Sagala. (mdc/bom/l03)
     
 
Ditulis oleh redaksi_binpa
MANFAAT OLAHRAGA
Dalam kehidupan modern saat ini banyak orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga merupakan cara untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan.
Berikut adalah beberapa manfaat olahraga untuk tubuh kita menurut Asosiasi Kebugaran di Inggris :
  • Meningkatkan kisaran gerak
  • Meningkatkan stamina
  • Melepaskan kecemasan
  • Meredakan kinerja seksual
  • Meredakan gejala menopause
  • Membantu mencegah penyakit jantung
  • Mencegah osteoporosis
  • Memperbaiki ketajaman mental
  • Memperbaiki konsentrasi
  • Mengurangi resiko kanker payudara
  • Memperbaiki pandangan hidup
  • Mengurangi nyeri radang sendi
  • Mengendalikan kolesterol
  • Membakar lemak
  • Mempercepat metabolisme
  • Menghilangkan gejala pra-menstruasi
  • Membantu kita berhenti merokok
  • Meredakan depresi
  • Mengurangi biaya hidup
  • Meningkatkan kepuasan kerja
  • Mengawetkan otot
  • Mengawetkan organ-organ internal (hati, ginjal)
  • Memperbaiki waktu reaksi
  • Memperbaiki kebugaran kardiovaskuler
  • Meningkatkan energi
  • Memperbaiki koordinasi saraf dan otot
  • Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi
  • Mengurangi resiko glaukoma
  • Mengurangi resiko kanker usus besar
  • Menurunkan tekanan darah
  • Mengurangi resiko kegemukan
  • Membakar kalori
  • Memperbaiki sembelit
  • Mencegah endometriosis
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Mengurangi stres
  • Meningkatkan harga diri
  • Meningkatkan perasaan sejahtera
  • Meningkatkan IQ
  • Meningkatkan kreativitas
  • Mengurangi absensi kerja
  • Meningkatkan produktivitas
  • Memperbaiki kelenturan
  • Memperbaiki peredaran darah
  • Meningkatkan mobilitas
  • Meningkatkan ingatan/mengurangi resiko pikun
  • Memperpendek waktu pemulihan sesudah sakit atau cedera
  • Meningkatkan kesehatan punggung
  • Tidur nyenyak
  • Memperpanjang hidup
Agar kita bugar dan “berisi” serta menjamin kecepatan metabolisme tidak turun dan peredaran darah tidak melambat disarankan melakukan olahraga 30 menit sehari. Olahraga yang reguler dan dilakukan lebih sering akan lebih baik daripada olahraga selama 3 jam namun 2 minggu sekali atau lebih. Olahraga yang jarang ini membuat kita cepat lelah. selain itu manfaat diatas tidak akan kita dapatkan apabila olahraga jarang kita lakukan. Untuk itu mulailah olahraga kecil-kecilan agar kita terbiasa untuk berolahraga…

 
Sumber : Aip Syarifuddin, Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo. 1990
Pengertian atau Arti Makna dan Definisi Olahraga Secara Umum

Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang tersebut setelah olahraga.

Berbicara mengenai kesehatan apa itu arti dari kesehatan, kesehatan adalah suatu keadaan normal baik jasmani maupun rohani sesuai porsinya yang dialami oleh makhluk hidup. Untuk lebih jelas tentang makna dari kesehatan ini baca pengertian kesehatan secara umum.

Pengertian atau Arti Makna dan Definisi Olahraga Secara Umum
GoL! Sebuah Kata Dalam
Olahraga Sepakbola
Kembali berbicara tentang olahraga yang jika diartikan dalam bahasa inggris yaitu sport, makna sport sendiri menurut UNESCO adalah “setiap aktivitas tubuh berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri kita sendiri”.

Bagaimana definisi terkait dengan sport menurut para ahli atau pakar? Baik simak secara cermat berikut ini.


1. Cholik Mutohir
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.

2. Dewan Eropa
Olahraga sebagai “aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”.

3. Edward (1973)
Olahraga harus spontan dari konsep bermain, games, dan sport.

4. Wikipedia
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (misalkan catur).

5. Soekarno
Olahraga adalah alat untuk melaksanakan tiga tujuan revolusi Indonesia, yaiut: Negara Kesatuan RI yang kuat, masyarakat adil dan makmur, dan tata dunia baru. Dengan kata lain, Olahraga adalah alat untuk melaksanakan ampera (amanat penderitaan rakyat).

6. Suryanto Rukmono, S. Si
Olahraga adalah suatu kegiatan untuk melatih tubuh kita agar badan terasa sehat dan kuat, baik secara jasmani maupun rohani.

7. Seno Gumira Ajidarma
Olahraga adalah sarana kompetisi untuk menjadi nomer satu.

8. Jessica Dolland
Olahraga adalah pereda stress yang sangat baik. Olahraga dapat mengalihkan pikiran dari kekhawatiran dengan cara meredakan ketegangan otot tubuh.

9. Kathryn Marsden
Olahraga adalah pengusir stress terbaik yang pernah ditemukan.

10. Hans Tandra
Olahraga adalah gerakan tubuh yang berirama dan teratur untuk memperbaiki dan meningkatkan kebugaran.

Jika dilihat makna olahraga menurut pakar atau ahli diatas, pada dasarnya olah raga berfungsi untuk menjaga, meningkatkan, menyeimbangkan kesehatan sistem jasmani dan rohani seseorang dan sekaligus meningkatkan rasa kebersamaan serta daya saing antar seseorang/individu.

Terkait dengan pernyataan para pakar-pakar tadi yang mayoritas menyebutkan bahwa olah tubuh atau sport itu tadi memiliki hubungan erat dengan kesehatan jasmani maupun rohani.

Lalu timbulah pertanyaan bagaimana dengan wisata melihat pemandangan alam?
Apa dampak dari wisata tersebut terhadap jasmani dan rohani?

Jawabannya ada diartikel Melihat Foto atau Gambar Pemandangan Alam maupun sekaligus berwisata pengaruhi kesehatan?

Selain mengunjungi tempat wisata, olahraga juga dapat dilakukan di rumah, di kampus, di sekolah bahkan di mall. Di mall ya benar, jika Anda merasa nyaman dan tenang ketika berjalan-jalan di mall entah mencari handphone, gadget, komputer atau sekedar mengakses internet di sana itu juga termasuk salah satu olahraga.

Oleh sebab itu olahraga adalah sebuah sarana untuk menunjang kesehatan jiwa dan raga.

Referensi : Carapedia link: http://carapedia.com/pengertian_definisi_olahraga_info2059.html
Wikipedia link:
http://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga
Olahraga Sehat Jasmani dan Rohani link: http://olaharagabagikesehatanjasmani.blogspot.com/2013/06/pengertian-olahraga-secara-umum-dan.html

Kamis, 06 Maret 2014

KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS V SDN INTI 2 PEWUNU KABUPATEN SIGI

Permasalahan utama penelitian ini adalah rendahnya kemampuan tolak peluru
dalam olahraga atletik pada siswa SDN Inti 2 Pewunu Kabupaten Sigi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kontribusi daya ledak tungkai terhadap kemampuan
tolak peluru dalam olahraga atletik. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
V SDN 2 Inti 2 Pewunu Kabupaten Sigi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
putra yang berjumlah 20 orang siswa yang diambil dengan menggunakan sampel
populasi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan satu variabel bebas yaitu daya ledak
tungkai serta satu variabel terikat yaitu kemampuan tolak peluru dalam olahraga
atletik.
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data daya ledak tungkai terhadap
kemampuan tolak peluru dalam olahraga atletik pada siswa SDN Inti 2 Pewunu
Kabupaten Sigi pada Tabel 4.3, diperoleh nilai korelasi (r) 0.708 dengan tingkat
probabilitas (0,000) ≤ 0,05 dengan demikian ada kontribusi yang signifikan antara
daya ledak tungkai dengan kemampuan tolak peluru dalam olahraga atletik pada
siswa SDN Inti 2 Pewunu Kabupaten Sigi. Selanjutnya untuk mengetahui berapa
besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R square (koefisien
determinasi) 0,624. Hal ini berarti 62,4 % kemampuan tolak peluru dalam olahraga
atletik pada siswa SDN Inti 2 Pewunu Kabupaten Sigi dijelaskan oleh daya ledak
tungkai. Sedangkan sisanya (100 % - 62,4 % = 37,6 %) dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain. Dengan demikian ada kontribusi antara daya ledak tungkai terhadap
kemampuan tolak peluru dalam olahraga atletik pada siswa SDN Inti 2 Pewunu
Kabupaten Sigi sebesar 37,6%.
Oleh :mency mency
Eki Pebri Pecahkan Rekor PON Tolak Peluru

Pekanbaru, ANTARA Jateng - Atlet nasional berasal dari Jawa Barat Eki Pebri Ekawati berhasil memecahkan rekor PON di nomor tolak peluru putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau.


Pada perlombaan final yang dimainkan di Stadion Rumbai Pekanbaru, Minggu petang, Eki berhasil mencatat lemparan sejauh 13,89 meter sedangkan rekor PON adalah 13,77 meter atas nama Josephine Manuse (Papua).

Medali perak nomor itu direbut oleh atlet Nusa Tenggara Barat Dewi Lentari dengan lemparan sejauh 13,72 meter, sedangkan medali perunggu direbut Ni Putu Nita Wijaya dengan lemparan sejauh 13,68 meter.

Pada nomor lompat jangkit putri, atlet nasional berasal dari Bali Maria Natalia Londa berhasil memecahkan rekor PON atas namanya sendiri dengan lompatan sejauh 13,46 meter, sedangkan rekor PON adalah 13,16 meter.

Medali perak direbut atlet Jawa Barat Ika Puspa Dewi dengan lompatan sejauh 12,71 meter, sedangkan medali perunggu direbut Venny Feranika dengan lompatan sejauh 12,42 meter.

Pada nomor dasa lomba putra, medali emas direbut Zakaria Malik dengan total poin 6.626, medali perak direbut atlet Papua Yusak Repasi dengan total poin 6.239, sedangkan medali perunggu direbut Gayus Sibuangin dengan total poin 6.042.

Di nomor loncat tinggi galah putri, medali emas direbut atlet Sumatera Selatan dengan loncatan setinggi 3,60 meter, perak direbut atlet Sundari (Kalimantan Timur) setinggi 3,40 meter, sedangkan perunggu direbut Emrina (Sumbar) 3,40 meter.

Perlombaan yang dimainkan Minggu sore itu merupakan kelanjutan dari perlombaan pada Sabtu (15/9) malam yang ditunda akibat hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru.

Oleh : Hernawan Wahyudono


Editor : Mahmudah
Gadis Pelempar Lembing dan Tolak Peluru

TIDAK banyak gadis lahir dengan bakat melempar lembing dan menolak peluru seperti Senja Halfira Larasati. Tapi bagi Senja olahraga lempar lembing dan tolak peluru adalah bagian darinya. Remaja 14 tahun ini menyukai olah raga ini saat masih di bangku kelas I Sekolah Menengah Pertama.
Pelajar SMP Negeri II Bintan ini awalnya menekuni olah raga bela diri karate. Semua karena keluarganya, juga bapaknya Subadilah pernah menekuni karate.
Di luar sangkaan, Senja akrabnya disapa memutar hobinya. Di lebih mengeluti olah raga lempar lembing dan tolak peluru dari pada karate. Pilihannya memang tepat karena Senja diikutkan dalam kejuaraan Pekan Olah raga Pelajar Daerah (Popda) 2012 yang diselenggarakan di Tanjungbalai Karimun.
Walau pertama kali ambil bagian dalam kejuaraan se-Kepri, Senja pulang dengan medali perak. Anak sulung dari empat bersaudara ini kembali mengukir prestasinya saat kejuaraan Ilimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) se Bintan pada 2013. Dua medali sekaligus disabet yakni medali emas pada kategori lempar lembing dan tolak peluru.
Keberhasilan itu mengantarkan dara manis ini ke O2SN se Kepri. Dia mujur karena berhasil menyabet dua medali sekaligus untuk lempar lembing dan tolak peluru. Keberhasilannya itu berlanjut saat Senja dikirim ke iven nasional yakni O2SN di Samarinda Kalimantan Barat, beberapa bulan yang lalu.
Dari kejuaraan tersebut, Senja satu-satunya perwakilan Kepri yang pulang membawa medali kategori tolak peluru. Senja mendapatkan juara III pada tolak peluru dengan jarak 8,58 meter sedangkan cabang lempar lembing diurutan k3-4 dengan lemparan mencapai 26 meter lebih.

‘’Saya berharap Pemerintah bisa menyediakan lahan buat kami latihan karena selama ini kami latihan di lapangan sepak bola,’’ imbuhnya. 
Diposkan oleh :(slamet nofasusanto)
10 Menit, Roni Dua Kali Pecahkan Rekornas Tolak Peluru
 
Luar biasa. Atlet tolak peluru asal Jawa Timur, Roni Sisko, memecahkan rekor nasional tolak peluru remaja putra pada Kejuaraan Nasional Atletik Yunior-Remaja 2013 di Stadion Madya, Jakarta, Sabtu (6/4/2013) sore.
Tidak tanggung-tanggung, Roni memecahkan rekor nasional itu sebanyak dua kali dalam rentang waktu sekitar 10 menit. Rekor pertama ditorehkan Roni saat tolakan keduanya mencapai jarak 15,94 meter. Ia memecahkan rekor lama (15,63 meter) yang dipegang Nata Hani Sugara dari Jawa Timur pada 30 Juni 2012.
Pada tolakan berikutnya, Roni mempertajam rekor yang baru dibuatnya beberapa menit sebelumnya melalui tolakan sejauh 16,53 meter. Meski demikian, catatan tersebut masih di bawah limit kualifikasi Kejuaraan Dunia Remaja 2013 (17,70 meter).
(sumber: olahraga.kompas.com)
Jawara Tolak Peluru dari UNIMED
 
"Lakukan apa yang tidak pernah orang lakukan, maka kamu akan mendapatkan yang tidak pernah orang dapatkan" pungkas Mahasiswa yang kini menempuh studi S-1 nya di Universitas Negeri Medan. Mahasiswa yang selalu berpenampilan menarik dan ramah terhadap orang sekitar merupakan bentuk dedikasinya sebagai seorang Mahasiswa yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Sejak tercatat sebagai Mahasiswa program studi pendidikan kesehatan jasmani, Irpani telah mengantongi puluhan prestasi di kancah Nasional diantaranya; pada tahun 2008, Irpani berhasil mengantongi juara II Lomba Lempar Cakram POPDASU di Langkat, menjadi juara III Tolak Peluru Kejuaraan Nasional antar PPLP, Jakarta pada 2008, selain itu, pada tahun 2009, lelaki ini juga menyabet juara I lempar cakram Kejurda Bank Sumut di Medan, juara I tolak peluru Kejurda Bank Sumut pada tahun 2009 di Medan, tidak hanya itu, Irpani juga dinobatkan sebagai pemenang II lempar cakram POPNAS pada 2009 di Yogyakarta, pemenang I lempar cakram dan tolak peluru PORWILDASU Unimed pada 2010, juara I tolak peluru Kerjurnas antar PPLP di Maluku pada 2010, juara I lempar cakram dan tolak peluru dalam ajang POPDASU pada tahun 2010 di Tanjung Balai, Juara III tolak peluru PORPROVSU di Unimed pada 2010, juara III lempar cakram dan tolak peluru Kejurnas PPLM di Bandung pada 2010. Tidak hanya itu, pada tahun 2011 Irpani ternyata berhasil merahi juara II lempar cakram dan tolak peluru yang diselenggarakan oleh POMSU di Medan serta pada menjadi pemenang II lempar cakram dan tolak peluru kejuaraan Nasional antar PPLM (Pusat Pendidikan Latihan Mahasiswa) di Makasar.

Putra dari pasangan Bapak Hasanuddin dan Ibu Saini ini merupakan kelahiran 5 Maret 1993 tepatnya di Paya Pedas. Renang dan bermain sepak bola merupakan kegemaran dari seorang Irpani. Impian terbesar dari lelaki berbadan tegap ini ialah kelak ingin menjadi seorang TNI angkatan darat. Membanggakan kedua orang tua merupakan motivasi dari seorang Irpani yang pada November mendatang akan terbang ke Jogyakarta untuk mengikuti kejuaraan Nasional antar PPLM. Semoga saja Irpani berhasil mengembangkan prestasinya dan terus membawa nama Indonesia ke jenjang Internasional. Selamat bekarya Irpani! ( harun syafii)
sumber :  http://mdn.biz.id/n/66739/

ANALISA PRESTASI HASIL TOLAKAN PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK NOMOR TOLAK PELURU
 
 
Prestasi tolak peluru ditentukan oleh tiga faktor yaitu: ketinggian saat melepaskan, kecepatan saat melepaskan, dan sudat yang dibentuk saat melepaskan peluru. Untuk memiliki ketinggian saat melepaskan peluru diperlukan tinggi badan yang lebih, karena dengan memiliki ketinggian saat melepaskan peluru diperlukan tinggi badan yang lebih tinggi maka akan mempunyai ketinggian saat melepaskan peluru lebih tinggi. Untuk menghasilkan kecepatan saat melepaskan dibutuhkan tenaga yang besar yang secara normal apabila seseorang memiliki badan yang lebih besar akan memiliki tenaga yang lebih besar sehingga untuk menghasilkan kecepatan saat melepaskan peluru lebih cepat, dan sudut saat lepas sesuai dengan rumus kecepatan saat mengudara sangat besar.
Fakta dilapangan terlihat atlet tolak peluru yang memiliki struktur anatomi yang tinggi badan dan berat badan yang lebih besar akan menghasilkan prestasi yang lebih baik selain itu juga sudut saat lepas.
Metode yang cocok untuk mengungkapkan masalah tersebut adalah metode deskriptif kualitatif, karena penelitian ini bertujuan pada penelaahan masalah masa sekarang yang sifatnya untuk mengumpulkan informasi atau data.
Hasil dari analisis data dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan jarak hasil tolakan, para pembina, pelatih dan atlet tolak peluru, hendaknya menitik beratkan pada tinggi badan, berat badan dan power lengan dan penguasaan teknik yang baik karena ketiga hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil tolakan.

SUMBER: Iman Imanudin


Modifikasi Media Peluru untuk Pembelajaran Tolak Peluru pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Malang
 
 
Pribadi, Feri, Mardiyansah. 2011. Modifikasi Media Peluru untuk Pembelajaran Tolak Peluru pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Mardianto, M.Kes, (II) Dra. Sri Purnami, M.Pd.
Kata kunci: Pengembangan, Modifikasi, Pembelajaran, Tolak Peluru, Peluru Kayu
Salah satu tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Di dalam dunia pendidikan, pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan satu mata pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum di semua jenis dan jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT). Permainan dan olahraga adalah satu pokok bahasan dari mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang terdapat dalam standart kompetensi Sekolah Menengah Pertama Kelas VII. Salah satu kompetensi dasarnya yaitu mempraktikkan teknik dasar perorangan lanjutan atletik, serta nilai disiplin, semangat, sportifitas, percaya diri dan kejujuran. Nomor-nomor kejuaraan atletik di atas, nomor lempar biasanya digolongkan menjadi lempar cakram, lempar lembing, lontar martil, dan tolak peluru. Dari keempat golongan di atas yang akan dibahas lebih lanjut adalah tolak peluru. Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran tolak peluru di sekolah, tentunya diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, hal ini biasanya yang menjadi masalah di sekolah. Minimnya sarana dan prasarana di sekolah adalah faktor utama yang menghambat proses pembelajaran tolak peluru.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru olahraga dan di SMP Negeri 1 Kota Malang, pada saat pembelajaran tolak peluru, peluru yang digunakan adalah peluru yang standar, berhubungan dengan antusiasme siswa terhadap pembelajaran tolak peluru, peluru yang standar di rasa sangat berat. Dan juga dijelaskan bahwa pada pembelajaran tolak peluru diperlukan media atau alat yang bisa digunakan pada saat pembelajaran tolak peluru sehingga siswa bisa lebih antusias dan pembelajaran tolak peluru bisa dilaksanakan dengan optimal. Peneliti juga melakukan wawancara pada seorang siswa, dan siswa tersebut tidak senang terhadap pembelajaran tolak peluru. Salah satu alasan yang dikatakan siswa tersebut adalah peluru yang digunakan terasa sangat berat. Maka dalam hal ini modifikasi pada media (peluru) sangat dibutuhkan.
Tujuan penelitian & pengembangan ini adalah mendapatkan peluru yang cocok/sesuai dan ada peluru yang dapat dijadikan alat untuk pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Malang, sehingga pembelajaran tolak peluru bisa dilaksanakan secara optimal.
Model pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi 7 langkah yaitu: (1) Pengumpulan informasi dari observasi dan wawancara (analisis kebutuhan), (2) mengembangkan bentuk persiapan dari rencana produk, (3) proses pembuatan produk dan evaluasi ahli, (4) uji coba (kelompok kecil) menggunakan 9 siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Malang, (5) revisi rencana produk hasil dari uji coba (kelompok kecil), (6) uji lapangan (kelompok besar) menggunakan 45 siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Malang, (7) produk akhir hasil pengembangan hasil dari uji lapangan (kelompok besar).
Dari penelitian & pengembangan dan prosedur yang dilakukan di atas dihasilkan produk yaitu peluru berbahan kayu untuk pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Malang. Spesifikasi peluru berbahan kayu tersebut ada 2 yaitu: (1) Spesifikasi produk peluru yang pertama atau peluru model A dengan Bahan kayu, Berdiameter 110-130 mm, dan Berat 600-800 gr, (2) Spesifikasi produk peluru yang kedua atau peluru model B dengan Bahan kayu, Berdiameter 95-110 mm, dan Berat 400-600 gr. Berdasarkan hasil uji coba (kelompok kecil) diperoleh hasil bahwa modifikasi media peluru berbahan kayu untuk pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Malang dapat digunakan karena memenuhi kriteria valid dengan persentase 96,67%. Dan hasil uji lapangan (kelompok besar) juga diperoleh hasil valid/digunakan dengan persentase 96,89%.
Produk penelitian & pengembangan media peluru berbahan kayu untuk pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Malang ini disarankan dapat dijadikan sarana untuk pembelajaran khususnya tolak peluru oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah. Dalam hal pemanfaatan produk peluru berbahan kayu ini harus diperhatikan situasi dan kondisi yang ada. Sebagai upaya penyebarluasan produk yang telah dikembangkan ke sasaran yang lebih luas sebaiknya produk yang telah dikembangkan ini dievaluasi kembali disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Dan disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga hasil pengembangan ini dapat dimanfaatkan dengan baik.
 
SUMBER: Feri Mardiyansah Pribadi

Teknik dasar tolak peluru

Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, di antaranya :

Teknik memegang peluru

Ada 3 teknik memegang peluru:
  • Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.
  • Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.
Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
  • Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru.
Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. tidak cocok untuk anak anak dibawah 9thn.

Teknik meletakkan peluru pada bahu

Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

Teknik menolak peluru

Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain. Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar. Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan.

Sikap awal akan menolak peluru

Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

Cara menolakkan peluru

Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.

Sikap akhir setelah menolak peluru

Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

Hal yang perlu diperhatikan

Ketentuan diskualifikasi

  • Menyentuh balok batas sebelah atas
  • Menyentuh tanah di luar lingkaran
  • Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
  • Dipangil selama 3 menit belum menolak
  • Peluru di taruh di belakang kepala
  • Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
  • Menginjak garis lingkar lapangan
  • Keluar lewat depan garis lingkar
  • Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
  • Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

Hal yang disarankan

  • Bawalah tungkai kiri merendah
  • Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belakang
  • Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
  • Hasilkan rangkaian pada tungkai KIRI
  • Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
  • Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
  • Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
  • Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Hal yang harus dihindari

  • Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permainan
  • Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
  • Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
  • Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
  • Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
  • Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
  • Terlalu awal membuka badan
  • Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

Peralatan

  • Rol Meter
  • Bendera Kecil
  • Kapur / Tali Rafia
  • Peluru
    • Untuk senior putra = 7.257 kg
    • Untuk senior putri = 4 kg
    • Untuk junior putra = 5 kg
    • Untuk junior putri = 3 kg

Lapangan tolak peluru

  • Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
  • Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
  • Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
  • Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
  • Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Rabu, 05 Maret 2014



Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru : - Menyentuh balok batas sebelah atas - Menyentuh tanah di luar lingkaran - Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah - Dipangil selama 3 menit belum menolak - Peluru di taruh di belakang kepala - Peluru jatuh di luar sektor lingkaran - Menginjak garis lingkar lapangan - Keluar lewat depan garis lingkar - Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang - Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
Beberapa hal yang disarankan : Bawalah tungkai kiri merendah Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Beberapa hal yang harus dihindari : Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
Diposkan olehWHATEVER
 

Senin, 03 Maret 2014

penjelasan
 
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi. Tolak peluru yaitu olahraga atletik dengan menggunakan peluru. Peluru dilempar dengan cara ditolakkan ke arah sasaran. Dalam melaksanakan tolakan, kamu dapat menggunakan gaya menyamping atau membelakangi sektor lemparan. 
Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
  • Untuk senior putra = 7,257 kg
  • Untuk senior putri = 4 kg
  • Untuk junior putra = 5 kg
  • Untuk junior putri = 3 kg
Lapangan Tolak Peluru Konstruksi : Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok
yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen ,aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
a. Cara memegang peluru
Supaya dalam menolak peluru dapat berhasil secara maksimal dan tidak jatuh, maka perlu memperhatikan cara-cara memegang peluru dengan benar. Adapun cara memegang peluru, sebagai berikut.
  • Peluru diletakkan pada telapak tangan dan dipegang jari-jari tangan.
  • Peluru diletakkan di atas jari telunjuk, tengah, dan jari manis. Sedang ibu jari dan kelingking menahan peluru di samping.
  • Peluru diletakkan di atas jari-jari, sedang ibu jari sebagai penahan.
b. Cara meletakkan peluru
Setelah peluru dipegang dengan benar, kemudian peluru ditempelkan pada leher di bawah rahang dan didukung dengan tangan. Peluru bagian atas menempel pada dagu dan siku tidak lebih dari 90 derajat.

c. Cara menolak
1) Persiapan
Berdiri kangkang, rileks selebar bahu, posisi menyamping arah tolakan. Tangan kanan memegang peluru dan letakkan pada leher di bawah rahang dan menempel bahu. Siku tangan kiri dibengkokkan di depan dada. Pandangan ke arah tolakan.
2) Gerakan
Gunakan kaki yang terdekat dengan sektor lemparan sebagai kaki ayun untuk persiapan menolak. Pada saat kaki ayun di depan, putar pinggang ke arah sektor lemparan dan pinggul membantu untuk mendorong ke arah depan atas, dan tubuh condong ke depan. Pandangan tertuju ke arah tolakan
3) Akhir
Kaki kanan digerakkan ke depan menggantikan kaki kiri sebagai tumpuan. Kaki kiri lurus ke belakang dengan rileks, lutut kaki kanan agak ditekuk. Pandangan tertuju ke arah tolakan.
Gaya Tolakan Dalam tolak peluru ada 2 gaya tolakan yang dapat dilakukan, yaitu : 1. Gaya ortodok/menyamping Gaya ortodok adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh menyampingi sector tolakan, gerakan ini juga disebut gaya menyamping. Cara melakukan tolakan :
  1. Posisi tubuh berdiri ditengah lapangan tolak dan menyampingi sector lemparan
  2. Tangan kanan keatas sambil membawa peluru
  3. Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher tepatnya berada dibawah telinga
  4. Kaki kanan dibuka selebar bahu
  5. Condongkan badan kedepan
  6. Ayunkan kaki kiri
  7. Kaki kanan lompat dan geser kekiri
  8. Lakukan tolakan dengan cara mendorong peluru ( bukan lempar peluru )
  9. Kaki kanan melangkah kedepan sebagai gerak lanjutan
2. Gaya o’bryan Gaya o’bryan adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh
membelakangi sector tolakan, gaya ini sering disebut sebagai gaya membelakangi. Cara melakukan tolakan :
  1. Posisi tubuh berdiri ditengah lapangan tolak peluru dan membelakangi sector lemparan.
  2. Tangan kanan keatas sambil membawa peluru.
  3. Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher tepatnya berada dibawah telinga.
  4. Kaki kanan melangkah kedepan diikuti dengan condongan badan kedepan.
  5. Ayun kaki kiri
  6. Kaki kanan digeser kebelakang
  7. Kemudian putar tubuh dan lakukan tolakan
  8. Kaki kanan melangkah kedepan sebagai gerak lanjutan.
Teknik Setelah Gerakan Akhir Menolak Teknik setelah gerakan akhir menolak, yaitu:
  • Setelah peluru lepas dari tangan, secepatnya kaki belakang diturunkan atau mendarat menempati tempat kaki depan/kaki tumpu dengan lutut agak dibengkokkan.
  • Selanjutnya kaki tumpu diangkat ke belakang lururs dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan.
  • Badan condong ke samping kiri depan, dagu diangkat, pandangan ke arah jatuhnya peluru.
  • Tangan kanan dibengkokkan berada di depan sedikit agak ke bawah badan, tangan atau lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.
Kegagalan Tolakan Peluru
  1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
  2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
  3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
  4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
  5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
  6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
  7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
  8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
  9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
  10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Ditulis oleh: Tugino